Dalam dunia logistik dan pengiriman barang, istilah CBM (Cubic Meter) sering digunakan untuk mengukur volume barang. CBM menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan biaya pengiriman, terutama untuk pengiriman barang dalam jumlah besar atau lintas negara. Simak penjelasan lengkapnya dari Tokoremit di bawah ini!
CBM adalah singkatan dari Cubic Meter, yaitu satuan yang digunakan untuk mengukur volume barang dalam meter kubik. CBM biasanya digunakan oleh perusahaan logistik dan pengiriman untuk menghitung ruang yang dibutuhkan oleh suatu barang di dalam kontainer, truk, atau alat transportasi lainnya. Dengan mengetahui CBM, perusahaan dapat menentukan biaya pengiriman dan mengatur kapasitas muatan secara efisien.
Penghitungan CBM sangat penting, terutama dalam pengiriman internasional. Sebab, biaya pengiriman tidak hanya didasarkan pada berat barang, tetapi juga pada volumenya. Misalnya, barang yang ringan namun memiliki volume besar akan memerlukan ruang lebih banyak dibanding barang yang berat namun berukuran kecil.
Untuk menghitung CBM, Anda memerlukan tiga dimensi utama barang, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Rumus dasar untuk menghitung CBM, yaitu:
CBM = Panjang × Lebar × Tinggi
Ketiga dimensi tersebut harus dalam satuan meter. Jika dimensi barang masih dalam satuan sentimeter, maka konversikan terlebih dahulu ke meter dengan cara membagi angka tersebut dengan 100.
Ukur dimensi barang dengan mengukur panjang, lebar, dan tinggi menggunakan alat ukur yang akurat. Jika ukuran masih dalam sentimeter, konversikan ke meter dengan membagi masing-masing dimensi dengan 100 (100 cm = 1 meter). Setelah itu, hitung CBM dengan mengalikan panjang, lebar, dan tinggi dalam meter.
Baca Juga: Cara Belanja di Alibaba Tanpa Kartu Kredit
Anda memiliki lima belas kotak dengan dimensi:
Panjang: 1,5 m
Lebar: 1 m
Tinggi: 2 m
Perhitungan CBM untuk satu kotak:
CBM = Panjang × Lebar × Tinggi = 1,5 × 1 × 2 = 3 m³
Karena jumlah kotak ada 15, maka total CBM adalah:
Total CBM = CBM × Jumlah Barang = 3 × 15 = 45 m³
Jika memiliki tiga kotak dengan ukuran yang berbeda, maka Anda dapat menggunakan langkah-langkah di bawah ini.
Kotak 1: 54 m³
Kotak 2: 75 m³
Kotak 3: 108 m³
Total CBM dihitung dengan menjumlahkan volume masing-masing kotak.
Total CBM = 54 + 75 + 108 = 237 m³
Dengan cara ini, meskipun ukuran kotak berbeda, Anda tetap dapat menghitung total CBM.
Selain menghitung CBM secara manual seperti contoh di atas, Anda juga bisa menggunakan kalkulator CBM online. Kalkulator ini memudahkan perhitungan, baik untuk penghitungan sederhana (basic), lanjutan (advanced), maupun untuk beberapa barang sekaligus. Dengan kalkulator CBM, proses penghitungan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.
Setelah mengetahui CBM, langkah berikutnya adalah menggunakannya dalam proses pengiriman. CBM biasanya digunakan untuk menentukan beberapa hal, di antaranya:
Penyedia jasa pengiriman akan mengalikan CBM dengan tarif tertentu. Tarif ini bisa bervariasi tergantung pada jenis pengiriman (darat, laut, atau udara) dan jarak tempuh.
Kontainer memiliki kapasitas tertentu yang dihitung dalam CBM. Misalnya, kontainer 20 kaki memiliki kapasitas sekitar 33 CBM, sementara kontainer 40 kaki memiliki kapasitas sekitar 67 CBM.
Dengan mengetahui CBM, Anda dapat menentukan cara terbaik untuk mengemas barang agar muatannya efisien.
CBM adalah satuan penting dalam dunia logistik yang digunakan untuk mengukur volume barang. Dengan memahami cara menghitung CBM, baik untuk barang identik maupun tidak identik, Anda dapat memastikan pengiriman berjalan efisien dan hemat biaya. Gunakan kalkulator CBM atau metode manual dengan akurat agar penghitungan kubikasi sesuai dengan kebutuhan pengiriman Anda.
Tokoremit menyediakan layanan yang memudahkan bisnis untuk belanja dari berbagai marketplace yang ada di China. Beberapa layanan yang bisa Anda dapatkan adalah jasa bayar alibaba, kirim uang ke china, dan sebagainya. Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda sekarang juga dengan Tokoremit.
Baca Juga: Cara Transfer Uang dari Indonesia ke China