Sudah menjadi rahasia umum bahwa barang impor China sangat diminati oleh pedagang Indonesia. Tak hanya pedagang swasta saja melainkan pemerintah juga melakukan impor barang. Hal ini disebabkan karena barang yang diimpor dari China biasanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri ketika terjadi kelangkaan, menjaga stabilitas, hingga menurunkan gejolak harga.
Selama tahun 2020, ada beberapa barang/produk China yang paling banyak masuk ke Indonesia. Hal itu dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang total jumlahnya bernilai US$ 141,57 miliar. Dengan mengetahui data tersebut, kamu yang tertarik dengan usaha impor barang/produk dari luar negeri, bisa mencari ide bisnis yang paling potential di Indonesia.
Pajak Barang Impor Sebelum memutuskan terjun langsung menjadi importir China, kamu sebaiknya mengetahui pajak barang impor China yang ditentukan oleh pemerintah. Jadi, selain mencari keuntungan pribadi, kamu juga wajib memberikan sumbangsih kepada negara berupa pajak dari barang yang kamu impor. Berdasarkan UU No 42 tahun 2009, impor BKP (barang kena pajak) dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Memang terkesan rumit dikarenakan kamu yang masih baru dalam impor China harus memiliki izin-izin seperti API (Angka Pengenal Impor) dll.
Buat kamu yang pemula soal impor China, tak perlu khawatir soal transaksi pembayarannya. Kini ada TokoRemit yang melayani jasa kirim uang ke China. Layanan TokoRemit sangat praktis dimana kamu hanya perlu mengirimkan uang dalam bentuk rupiah dan TokoRemit akan membantu proses payment RMB/ALIPAY ke supplier China. Nah, sekarang saatnya kamu ketahui barang/produk apa saja yang paling banyak diimpor ke Indonesia.
Mainan adalah salah satu produknya sangat mudah dijual selain itu hampir 90% mainan yang beredar di Indonesia adalah produk dari Impor China. Sudah jelas sekali bahwa peluang kamu dalam menjual produk mainan impor china sangatlah tinggi dan berpotensi untuk cuan.
Mesin dan peralatan mekanis menjadi barang/produk impor China yang nilainya tertinggi selama 2020. Sebagaimana kita ketahui, mesin dan peralatan mekanis merupakan barang/produk dengan harga yang cukup tinggi per itemnya. Maka tak heran nilai impornya pun tinggi senilai US$ 21,80 miliar. Barang/produknya adalah mesin untuk industri pabrik seperti mesin cetak, alat potong, mesin pengolah kimia, dan lain-lain.
Kedua adalah mesin dan perlengkapan elektrik. Barang-barang elektronik terus menjamur dan banyak dibutuhkan oleh kalangan rumah tangga. Apalagi saat ini didorong dengan kehadiran e-commerce yang memudahkan penjualan barang/produk tersebut. Total nilai impor selama 2020 adalah senilai US$ 19,02 miliar. Adapun barang/produknya antara lain TV, mesin cuci, AC, speaker, hingga pompa air.
Barang-barang dari plastik sudah melekat dalam kehidupan rumah tangga, mulai dari piring, gelas, ember, hingga kotak penyimpanan. Selain itu, kebutuhan industri dalam negeri soal bahan plastik pun cukup tinggi sehingga mendongkrak nilai impor. Maka tak heran impor barang/produk ini pun cukup besar senilai US$ 7,15 miliar pada 2020.
Untuk kalangan industri, kebutuhan impor besi dan baja terbilang masih tinggi. Ini dapat terlihat dari nominal nilainya yang mencapai US$ 6,85 miliar pada 2020. Kebutuhan besi dan baja ini dapat berupa bijih atau produk jadi yang siap dimanfaatkan. Selain diproduksi kembali menjadi produk-produk rumah tangga, besi dan baja juga digunakan pada infrastruktur.
Hampir semua komponen rumah tangga sebenarnya membutuhkan bahan kimia, baik itu yang aman digunakan, dikonsumsi, atau sebagai racun. Produk turunan dari sektor ini misalnya sabun, pemutih baju, pembersih lantai, obat nyamuk, hingga pembasmi hama. Sementara produk mentah dari sektor kimia berupa merkuri, asam sulfat, formaldehida, klorin, hingga asam klorida yang biasanya diolah oleh sektor industri.
Kemudian ada barang/produk perangkat optik, fotografi, sinematografi, & medis yang nilainya mencapai US$ 2,90 miliar. Produk-produk ini di antaranya adalah lensa, kacamata, kamera digital, kamera video, jarum suntik, stetoskop, hingga mesin untuk kebutuhan cuci darah, USG, dan lainnya.
Terakhir ada barang/produk fashion. Pemerintah China mendorong agar seller melakukan export produk ini ke Indonesia. Selain itu beberapa produk bahkan memiliki bahan dan kualitas yang lebih baik. Beberapa barang/produk yang bisa kamu Impor adalah tas, baju, sepatu, hingga perhiasan. Itu dia beberapa barang/produk yang paling banyak diimpor ke Indonesia. Semoga dengan mengetahui daftarnya, kamu bisa membaca peluang bisnis dan menghasilkan pendapatan pribadi. Jangan lupa untuk menggunakan layanan jasa transfer RMB / ALIPAY dari TokoRemit untuk melakukan pembayaran ke supplier China, karena menjadi lebih mudah, murah dan terpercaya!
Informasi Terkait Lainnya: